tag:blogger.com,1999:blog-62531989140385131842024-03-14T06:26:51.266+08:00Cengkerama = MerrymakingToo cool to have a header.Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.comBlogger861125tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-54940360368243254962016-09-18T00:07:00.000+08:002016-09-18T00:07:17.804+08:00Hiatus?I believe i know my self personally- since i am me.<br />
<br />
No one else can be you- they might try, they might emulate, they might come close, but they cannot even replace. Even if you feel as worthless as you've never been, you're still irreplaceable- your (un)worthiness is one of a kind.<br />
<br />
As far as i can remember, i think i've never used the word "hiatus" in my vocabulary (perhaps i forget), never even fathom to act like i need an escape from the daily musings of work and busy schedule. In truth, it's not that i need an escape from all that. Perhaps it's that i actually am not happy with my life to begin with so much so that i need an escape from it.<br />
<br />
Why would i need a hiatus, a pause from life, a detour from the journey of life on my way forward, take a breather and stop to think? I think and believe that that is itself a warning saying that there is something actually wrong with the current direction i am heading in my own life. Am i really going the right way? <br />
<br />
It's been a long time since i have written a post on this blog. It used to be a hobby, used to be for merrymaking, a medium to channel my emotions, a therapeutic way for me to experience and make sense of my thought processes and perceptions. To take what i have in my head and put it to black and white, make it real, make it existential, as solid and concrete as the buttons on the keyboard i am tapping as of right now.<br />
<br />
Sometimes i do visit this blog time and again, reading back all these inner monologues and seeing them through very different glasses than the glasses which i used to use during those times. Time sure changes or it doesn't, depending on your flexibility to adapt and mould and grow. Am i willing to grow or will i just hold on to very rigid views from now and forever?<br />
<br />
And right now, i have just lost my train of thought, i was not so sure what i was going to write about, all i knew was that it has been a long time, and i am possibly very different than the me i used to be a few years ago. i have grown, or i may have not, but either way, i guess i am not the same anymore. I don't know what is left of me, what is supposed to be me, what is the very definition of me or is it ever changing and requires updated versions every year or so and revision editions. All i know,<br />
<br />
at this moment, at this point in my life, this is me:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzyD7EziZPVxgVM1mgac30HKQ0yan-gwrFfyqQJCIKW0OIHy_4v5PW83uNRGzqJr-J6Q_AIkHC0RwmNmiMESw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
<br />
<br />Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-74037031747414429792016-01-21T00:03:00.003+08:002016-01-21T00:04:30.954+08:00Consideration<div dir="ltr">
I try to adjust myself, to become a better person, an individual who cares, even of the strangers, who just gives and gives without expecting compensation other than the love and the mercy of my creator. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
But perhaps i haven't tried enough, perhaps i easily succumb to my habits, bad habits, my nafs, my deepest urges that are unnatural or perhaps not coinciding with the characters of a believer.</div>
<div dir="ltr">
Sometimes i do feel bad, but that feeling goes away, unless i tend to think it over and over and contemplate on the issue at hand. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Take this picture for example, it hurts my heart, makes me sad, feel bad that i am granted a good life, with all my rantings and complaints, i forget that i am those who are gifted, who are considered lucky, i get to live a life in this temporary world, at least by this life definition, a life of comfort. I seldom view other peoples misfortunes or at least less fortunate than me, and empathize and sympathize and at least do something for them. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
I forget that what i am trying to be, right now in this career path, in this direction, in medicine, to devote a long life to the health of other people, requires me to do better, learn a lot, and become better. And thus i feel bad for always staying lazy, procrastinating, and not doing better. I lack the determination and perseverence to strive and achieve the best. I lack direction and motivation, as i have always been.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
But people may ask, what does the girl in the picture have to do with me? Who am i to her, she is just some other person across the world in another continent, another country, another city, with no relation whatsoever with me. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hence i answer with a question, what do we all have in common in this world, are we to live forever, are we not connected by one way or another, do we not see the relations? </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pray i get to be someone useful in the community, for the people, any people who i am able to help. Allahu muqalibal qullub thabbit qalbi ala deenik. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5zlaFDdnpWqeMzO1UaI40fbrLx-9-dgKfCHCqnTpfMsB3VmWBo4YQrSmxGsZm1mEjidUzBNTUAIOgmhrGUiJb0ELi5zrEpiJqBghimPIkzMzU8FUW14zoCdA8JdOdD6FJ1Qy-iBD1sJF1/s1600/FB_IMG_1432275462229.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5zlaFDdnpWqeMzO1UaI40fbrLx-9-dgKfCHCqnTpfMsB3VmWBo4YQrSmxGsZm1mEjidUzBNTUAIOgmhrGUiJb0ELi5zrEpiJqBghimPIkzMzU8FUW14zoCdA8JdOdD6FJ1Qy-iBD1sJF1/s400/FB_IMG_1432275462229.jpg" width="400" /> </a> </div>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-44617352595854964432016-01-21T00:01:00.000+08:002016-01-21T00:01:10.944+08:00Roda salahMengimbau kembali tahun yang lalu, semakin meningkat umur, semakin aku cuba menahan diri dari berbuat dan mengeluarkan kenyataan yang melampau. Malah semakin tua, semakin aku mula berasa takut untuk berbuat kesalahan dan terlihat bodoh di mata sekeliling, apatah lagi di dalam profesi seperti ini.<br />
<br />
Aku sedar terdapat sesuatu yang tidak kena dalam profesi ini, sesuatu yang tidak selari dengan hakikatnya sendiri, di mana pada satu sisi dia kontradiksi dengan sisinya yang lain, tidak cocok. Pada satu sisi, kita harus menjadi seorang yang rendah diri dan tidak egotistikal (baca: asshole) sedangkan pada sisi yang lain, kita harus ada sikap professionalisme, sikap menjaga batas antara kita dan yang lain, sikap menjaga imej.<br />
<br />
Aku pernah ditegur kerana tidak menjaga imej tersebut, untungnya aku ditegur dengan baik. Namun begitu, aku sering diingatkan oleh orang-orang yang bekerja disekelilingku supaya jangan sombong. Maka dimana titik batasnya? Di mana aku harus bermula dan di mana harus aku berhenti?<br />
<br />
Hatta dengan itu aku sedar, hidup ini tidak semuanya hitam dan putih sahaja. Ada yang bersifat kelabu seperti samar dan tak jelas. Dalam kehidupan seharian, tergantung kepada akulah untuk menggunakan akal aku sebaiknya untuk menilai sebaiknya di mana batasnya.<br />
<br />
Tetapi sebenarnya, bukan itu yang ingin aku ceritakan, ia hanyalah sebagai pembuka cerita (baca: appetizer).<br />
<br />
Memang benar yang sering dikatakan orang, hidup seperti roda, kadang kita dapat merasa bagaimana indahnya berada di atas roda, dan kadang pada waktu lain kita dapat merasa perihnya berada dibawah. Kadang seperti putaran, kita berakhir di suatu titik dimana ia seakan sama sahaja dengan waktu lalu yang pernah kita lalui, persis sama, mungkin cuma beza pada beberapa faktor saja.<br />
<br />
Dan kini, aku berasa seperti aku berputar kembali 360 derajat, setelah apa yang aku lalui, kini seolah-olah aku kembali di titik yang sama waktu aku di sekolah dahulu. Zaman dimana aku sudah berjanji pada diri aku sendiri untuk tidak ulangi, hanya untuk dikenangi. Meskipun suatu zaman yang paling aku rindui, kalau aku muhasabah juga, dipenuhi juga dengan keburukan dan kesalahan yang tidak mahu aku ulangi.<br />
<br />
Dosa-dosa yang telah aku lakukan, belum cukup waktu aku tebusi, apatah lagi kalau aku tambah lagi dengan dosa-dosa sekarang pada waktu aku berumur ini. Zaman yang lalu yang dipenuhi dengan kebodohan aku, ketidakmatangan aku, sudah cuba aku lupakan dan jadikan sebagai iktibar, namun sekarang, aku mula merasa seperti aku kembali kepadanya lagi.<br />
<br />
Aku berharap, ia hanyalah satu fasa, disebabkan oleh pemboleh ubah yang tergantung pada titik waktu dan posisi aku sekarang.<br />
<br />
Sungguhpun aku tidak mahu ulangi dosa-dosa aku yang lalu, aku tetap rindukan masa lalu bersama teman, bersama keluarga, dan sepertinya aku dapat menjangka masa depanku. Dalam erti kata keadaannya seperti apa, apakah aku akan dapat bersama teman dan keluarga (kerana itu yang penting buat aku) ataupun sebaliknya. Dan apa yang aku jangka, adalah sesuatu yang pesismistik.<br />
<br />
Aku harap aku salah.Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-88990755487786916642015-02-26T09:08:00.001+08:002015-02-26T09:08:37.249+08:00This act is getting too old.Again i find myself caught up in the same situation that i previously have vowed to avoid. Where i feel that it is not of my doing, or lack thereof, but of someone else, that this same situation happens recurrently, but as though i am to blamed.<br /><br />And again, i am the one who feels remorse, for something that is not of my doing, or lack thereof, and i am the one going the extra mile, going out of my way to cure the adverse effects has arisen.<br /><br />And again and again, the aftermath of it all, i end up feeling exhausted of my feelings interchangeably turning from depression, helplessness, anger, guilty, and tiredness.<br />
<br />
Perhaps you do not realise that it is as if you are blaming me, but do you not see yourself? Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-40796338350674860232014-11-18T20:27:00.001+08:002014-11-18T21:08:47.195+08:00Depression and suicide<p dir="ltr">It's not that just lately i've thought about it or that it has emerged in my head due to recent events, although perhaps that i have likely pondered on the notion dating a few years back, but maybe only recently save for some incidences or lack thereof, the thinking or the pondering is exacerbated to an extent i myself am unaware of.</p>
<p dir="ltr">I remember during my teenage years in high school where i have contemplated on the matter and discussed it with myself further and did some personal reading for educational and individual gain. Although there was no conclusion on me diagnosing myself, but at least i accumulated knowlegde albeit a little amount of it. </p>
<p dir="ltr">Now, as i grow older and as the experience expands and increase in both quality and quantity, i realize that i have come full circle in the sense that i am at the same point i was during those years where i felt like i should be clinically diagnosed. </p>
<p dir="ltr">Mind you, that for the first time in my life, all i have ever wanted to experience was the moment where i get to meet the expert on the matter personally. Oh how so many times i have pictured myself how it will it go, who will i meet, what would we have been disussing and so on and so forth. Until the real second that i obtained the opportunity to actually reliving that wish, it didin't go how i imagined it in my head. Truthfully, i didn't know how it was supposed to go nor wanted it to go the way i expected it to.</p>
<p dir="ltr">During that session, the matter came to mind by being brought up by the person. </p>
<p dir="ltr">Now when i do think about it, i am having difficulties in studies, social and personal activities. I see now that I have lost some interest in routine activites where i used to enjoy doing. In addition to losing motivation in my studies and pursuing to further my education and also i have lost enthusiasm in social situations and find myself enjoying the company of my own.</p>
<p dir="ltr">Suicidal thinking have been a consistent but not constant way of passing the time, but to be fair, i have been like that since 2008 and the proof can be seen by reading my past entries. I don't know if i enjoy that type of thinking, but i have grown a liking to it eventhough it does scare me sometimes.</p>
<p dir="ltr">The problem of the matter is, even if all this is true, being that i am in the state of depression clinically, what can i do? Do i really need the acknowledgment of other people save for the opinions of experts, but even if that can be clinically proven, it's just another way of me wanting some attention, which i believe that to be true about me especially when i do crave for the diagnosis of said disorder.</p>
<p dir="ltr">In the end, i think that all this is just an excuse, i am just looking for an excuse instead of admitting that i am not perfect and incapable of doing everything and that people have better lives than me.</p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-34789099191483260792014-10-09T10:05:00.000+08:002014-10-09T10:05:04.067+08:00FYI for the futureTo commemorate yesterday, the days of all days in my life so far, on the 24th year of my life, happened the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/October_2014_lunar_eclipse" target="_blank">total lunar eclipse</a>.<br />
<br />
http://www.space.com/27358-total-lunar-eclipse-blood-moon-complete-coverage.html<br />
<br />
http://www.timeanddate.com/eclipse/lunar/2014-october-8Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-50276927685672347932014-09-25T21:46:00.001+08:002014-09-26T15:09:55.175+08:00Seorang Akhi<div dir="ltr">
The world revolves and orbits nonstop. It doesn't stop just because something happens to you. And yet, when something so profound, so devastating, so surprising that comes at you shocking, you expect that the world has to stop, even for a moment, because you need that moment to take it all in, take the experience, absorb it slowly, digest it emotionally, to have a better understanding at what is going on. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
But then the saying emerges, the world doesn't revolve around you. And life goes on. It passes by, at its own pace, so much so, that you are just barely keeping up, that you feel like you are always getting left behind to a point where you feel like you're at the end of the line hanging by a thread waiting for the ball to drop.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Which makes you realize nonetheless, life goes on, at its own pace, without noticing your existence, making you feel insignificant, adding to the list of long insignificancies(?) you are already aware of yourself. </div>
<div dir="ltr">
<br />
You end up speechless, unable to comprehend the meaning of the timeline, eventhough you believe that there is a silver lining to every incident, believing that the All-knowing, Almighty has His plans, you still end up flabbergasted in awe of it all. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
I was very lucky to have been able to meet him, to get to know him even for a brief moment compared to those more near and dear to him. Enclosed with this post, is a picture of a dessert that i did get to enjoy stuffing myself after watching how he made it so simply yet so deliciously. This was the last dessert- perhaps in the so forgetful mind that i have- that i have been able to have shared, during the last meeting of my very latest memory i have of him.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiZokaYSJZuPE2h_K6I-_zVS1WqqTfXEeKkozWFvNLjdpV7fmIPSJQFubyPo61O2ElSaBkBYinoenJitBltfXAJcbwC-FuNmi6YjitZCrwyyXUnzMTSp72eFUDUzDJ8PxjYSrTUQpo8V8i/s640/20130609_081000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiZokaYSJZuPE2h_K6I-_zVS1WqqTfXEeKkozWFvNLjdpV7fmIPSJQFubyPo61O2ElSaBkBYinoenJitBltfXAJcbwC-FuNmi6YjitZCrwyyXUnzMTSp72eFUDUzDJ8PxjYSrTUQpo8V8i/s640/20130609_081000.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Eating it incited in myself to try to make one of my own but i have never been able to cook up the exact replica of his, which makes it ok for me, since that made it unique and one of a kind. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
May allah forgive him, May Allah grant him the best of Jannah to have undergone a great and hard test together with his family, may Allah ease his family and their trials. He has taught me so much, when actually i thought that i should have been teaching him. It goes to show that life is where you learn and never stop doing so, that you can learn many things from many people all around you. You just have to listen and learn.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hadith narrated by Abu Hurayra that can be found in Sahih Muslim (#1631) and al-Tirmidhi (#1376) that The Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) said, </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
“When the son of Adam dies, all his deeds come to an end, except for three: ongoing charity, beneficial knowledge or a righteous son who will pray for him.”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
May your deeds still multiply in the actions and akhlaq of those hearts you have touched so softly.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
And also another picture is about the last time i was with him and other brothers during our last halaqah. After the disbandment of the halaqah-in other words me having to relocate and them being passed to another more reliable murabbi- i never really got the chance to see and talk to him properly.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Although i did get a chance to see him during his stays in the hospital and i was very relieved to have had the opportunity to at least visit him face to face during his hardship. </div>
<div dir="ltr">
I pray for the best. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI6ZnpH7RGbTd93I4LLAiSW6g9U9o1u2jM7A0bdLww0A0jK60tA3LWEpDVI4knSt-jaosVNdOxjFRP3rNYf1yER93SSHasbb7h0d8awycYDB0EyGVWGb4Bb1yfWBvwrdzLU4X8-YdtTOM1/s1600/20130609_083606.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI6ZnpH7RGbTd93I4LLAiSW6g9U9o1u2jM7A0bdLww0A0jK60tA3LWEpDVI4knSt-jaosVNdOxjFRP3rNYf1yER93SSHasbb7h0d8awycYDB0EyGVWGb4Bb1yfWBvwrdzLU4X8-YdtTOM1/s640/20130609_083606.jpg" height="240" width="320" /> </a> </div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Flh5.ggpht.com%2F-W2VIz-3-tGI%2FVCQct41xluI%2FAAAAAAAACO4%2F3s0PN1Mo978%2Fs640%2F20130609_081000.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiZokaYSJZuPE2h_K6I-_zVS1WqqTfXEeKkozWFvNLjdpV7fmIPSJQFubyPo61O2ElSaBkBYinoenJitBltfXAJcbwC-FuNmi6YjitZCrwyyXUnzMTSp72eFUDUzDJ8PxjYSrTUQpo8V8i/s640/20130609_081000.jpg" -->Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-80217182733303889832014-09-25T18:52:00.001+08:002014-09-25T18:52:27.725+08:00Emily's Death in the opposite house<p dir="ltr">There's been a death in the opposite house<br>
As lately as today.<br>
I know it by the numb look<br>
Such houses have alway.</p>
<p dir="ltr">The neighbours rustle in and out,<br>
The doctor drives away.<br>
A window opens like a pod,<br>
Abrupt, mechanically;</p>
<p dir="ltr">Somebody flings a mattress out, - <br>
The children hurry by;<br>
They wonder if It died on that, - <br>
I used to when a boy.</p>
<p dir="ltr">The minister goes stiffly in<br>
As if the house were his,<br>
And he owned all the mourners now,<br>
And little boys besides;</p>
<p dir="ltr">And then the milliner, and the man<br>
Of the appalling trade,<br>
To take the measure of the house.<br>
There'll be that dark parade</p>
<p dir="ltr">Of tassels and of coaches soon;<br>
It's easy as a sign, - <br>
The intuition of the news<br>
In just a country town.</p>
<p dir="ltr">Emily Dickinson</p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-48284386759277619062014-09-25T14:19:00.001+08:002014-09-25T14:20:03.061+08:00Stop for a moment<p dir="ltr">We're too busy and we don't have time to stop and take a breather.</p>
<p dir="ltr">Stop.</p>
<p dir="ltr">Just stop. </p>
<p dir="ltr">Take a moment, bask in the ambience.</p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-33961830053555648262014-09-24T18:43:00.001+08:002014-09-25T21:58:47.437+08:00Susah memang susah<div dir="ltr">
Beribu-ribu kali berjanji dan berazam untuk berubah, namun akhirnya kecundang lagi. Mungkin tidak cukip beribu, maka diperlukannya berjuta. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hati yang sarat dengan dosa apatah lagi tubuh dan anggotanya yang tidak jemu melakukan maksiat akan terasa pelik bila melakukan kebaikan. Setelah sekian lama terbiasa dengan tabiat-tabiat yang mudah dan memuaskan kesenangan, apabila berdepan dengan cabaran ingin melakukan perkara yang berlawanan dengan nafsu, sangat sukar dan sulit. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Memang fitrah manusia sukakan kepada kebaikan, kebenaran, keindahan apatah lagi yang membawa kepada ketenangan dan kebahagiaan bilamana ia mendekati tuhannya. Namun pada jiwa yang sudah jauh dari tuhannua, sudah tidak mengenali siapa tuhannya, yang sudah tidak mengenali hakikat dirinya sendiri, akan memerlukan waktu dan memerlukan tenaga yang banyak untuk meningatkan dan membangkitkan dirinya dari kelenaan dunia dan kepuasan nafsu yang bermaharajalela. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Memang penat bila kita melawan nafsu, memang payah dan memang perit. Bayangkan seorang yang sudah ketagih dadah, mungkin dia tahu keburukan dan kejelekannya, mungkin tidak. Namun dalam satu sudut dalam dirinya, dia pasti dapat merasakan bahawa dadah apa jenis yang dia pakai atau makan atau gunakan itu membawanya ke jalan yang tidak dia sukai sekiranya dia sedar pada penghujung jalan itu adalah sesuatu yang membawa parah. Walaubagaimanapun, akhirnya diri akan kecundang kepada nafsu, akhirnya seolah-olah tidak dapat untuk dirinya mengawal diri sendiri melawan keinginan, kehendak, kebiasaan dan ketertarikan yang membuak-buak di dalam jiwanya yang menghidupkan dirinya untuk meneruskan dengan dadahnya itu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kerana melawan keinginan itu sangat penat. Menahan diri sangat penat. Yang mudah dan senang adalah mengikut dan menuruti, menunduk dan mematuhi, melaksanakan dan melakukan segala printah dan kehendak nafsu, sehinggakan terpedaya dengan kesenangan sementara yang diperolehi. Sehinggakan terlupakan kepada keburukan dan marabahaya yang menanti di penghunjung jalan ini, terlena dan lalai dibuai euphoria.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Lantas, bagaimana bisa untuk kita melawannya? Sedangkan apa yang kita hadapi, apa yang kita mendepani, adalah diri kita sendiri. Musuh kita ada darah daging yang cuba kita senangi dan bahagiakan, adalah jiwa yang membisik kepada kita ketika sendirian malah dalam keramaian. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Lantas bagaimana aku ingin melawan cerminan aku? Bagaimana aku ingin mengubah diri aku, membentuk satu permata yang berkilau dan berainar di dalam kegelapan dunia yang tenggelam di dalam kekotoran, kenodaan dan kenistaan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSg3NXfdStW2sDlZjbwakByz0ghuLlqVpsZKD6wCHUzccYppfgHCTEvwN3qDooCS9GwOeZHvZfnsyNkcdA3MSGSO_Vwp84T3cxwTmh2SBhnz-hmsblSxwgWiEfHdVV-GaIpffcl0F5jVs/s1600/IMG_33191529931956.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSg3NXfdStW2sDlZjbwakByz0ghuLlqVpsZKD6wCHUzccYppfgHCTEvwN3qDooCS9GwOeZHvZfnsyNkcdA3MSGSO_Vwp84T3cxwTmh2SBhnz-hmsblSxwgWiEfHdVV-GaIpffcl0F5jVs/s640/IMG_33191529931956.jpeg" height="312" width="320" /> </a> </div>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-2367693611687721142014-09-22T20:48:00.001+08:002014-09-22T20:48:48.584+08:00Salamatul sadri<p dir="ltr">Kalau tidak kerana berlapang dada, sudah lama aku mengeluarkan kata-kata kesat. </p>
<p dir="ltr">Kalau tidak kerana aku sudah membenci untuk kembali ke zaman dahulu, sudah lama aku mengamuk dan marah. </p>
<p dir="ltr">Kalau tidak kerana aku sudah ditarbiyyah dan sedang cuba untuk berubah dan menjadi lebih baik, sudah lama aku mengungkit dan menuding jari siapa yang berbuat onar. </p>
<p dir="ltr">Kalau tidak kerana ukhuwwah dan itsar, sudah lama aku berkira dan tidak berbelas kasihan dan lepas tangan dalam apa jua keadaan pun.</p>
<p dir="ltr">Sedang cuba bersabar dan masih lagi bertahan, tapi tidak tahu bila dan bagaimana kalau dapat sampai ke penghujung.  </p>
<p dir="ltr">Moga-moga aku dapat mengawal nafsu, menjaga akhlaq dalam apa jua keadaan, dan Allah ampunkanlah dosa aku yang berlambak ini sehinggakan mencemari qalbu aku dari berlapang dada dan bersabar. </p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-10779489503046190872014-09-20T20:16:00.001+08:002014-09-20T20:45:46.545+08:00The real deal.<p dir="ltr">Ukhuwwah bukan sekadar manis dibibir, teori untuk di bahas dan dibentangkan, dijadikan bahan untuk bercerita sahaja.</p>
<p dir="ltr">Malah lebih dari itu, terjelma pada perbuatan dan kelakuan, diterjemahkan kepada peribadi dan karakter termasuklah tatacara interaksi kita dengan orang lain, dimana kita melebihkan orang lain dari kepentingan diri sendiri tanpa membangkitkan hal-hal tersebut dihadapannya atau sesiapapun.</p>
<p dir="ltr">Di mana hilangnya nilai itsar, yakni perbuatan mengutamakan kehendak, keperluan, kepentingan orang lain dari diri kita sendiri? Adakah kita sanggup menyusahkan diri kita sendiri untuk mempermudahkan urusan orang lain? Pada hematku, perkara ini tidaklah tertakluk pada benda-benda materialistik, apatah lagi bila menyentuh tentang amalan-amalam dalam islam.</p>
<p dir="ltr">Dengan itu, apabila berkata tentang itsar, tidak semestinya bersifat materialistik sahaja seperti barang, duit, makanan dan sebagainya, malah lebih luas dari itu sehinggakan kita bergadai tenaga, waktu dan emosi. </p>
<p dir="ltr">Dan bila aspek-aspek tadi terlibat, maka itulah ujian buat kita, untuk bersabar, untuk melatih dan memupuk kasih sayang antara sesama muslim malah sesama manusia, meskipun kita juga dalam kesusahan dan kesempitan, orang lain diutamakan malah orang yang kita tidak kenali dengan lebih dekat. </p>
<p dir="ltr">Disinilah kita boleh lihat betapa teguh atau tidak iman kita. Apakah kita benar-benar beriman dengan Allah dan ganjaranNya, beriman dengan pembalasan hari akhirat, beriman ingin berpeluang mendapat redhaNya, berpeluang untuk menatap wajah Rabbul Alamin. </p>
<p dir="ltr">Lebih dari itu, sebenarnya kita tidak perlu sentuh pun tentang ukhuwwah melalui perbicaraan kita, melalui kata-kata manis, sajak-sajak dan puisi yang tersohor dan dikenal merata alam siber walhal lebih mudah dan lebih menggugah pabila kita menterjemahkannya dalam kelakuan dan perbuatan, dalam amalan seharian, dalam tingkahlaku dan doa, dalam kesabar memberi lebih dari apa yang kita punyai.</p>
<p dir="ltr">Terkadang, atau mungkin selalu, akhlak itu lebih penting meskipun kalau sikit atau banyak ilmu, miskin atau kaya, sihat atau sakit, dan lain-lain yang bersifat kontradiktif satu sama lainnya. Penekanan pada interaksi dengan manusia kurang difokuskan melainkan lebih kepada penekanan ilmu sehinggakan orang tidak melihat kepada apa yang disampaikan walhal melihat pada siapa yang menyampaikan dan bagaimana mesej itu disampaikan. </p>
<p dir="ltr">Akibatnya, walaupun mesej yang ingin dijelaskan itu benar dan shahih, namun tidak memberi apa-apa efek kalau caranya itu membuat penerima mesej tersebut lebih merasa terkutuk dari dibela dan diselamatkan. </p>
<p dir="ltr">Penerimaan itu lebih bermakna bila kita menggunakan elemen kasih sayang, apatah lagi dengan "ukhuwwah fillah abadan abada".</p>
<p dir="ltr">Walk the talk, my brothers, WALK, the talk. </p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-30684535561425171752014-06-10T12:22:00.001+08:002014-09-20T20:50:57.231+08:00Dear God,<p dir="ltr">Perhaps this is not suitable, not appropriate.</p>
<p dir="ltr">I should send this, ask this of my lord, pray this during the night hours, during the time which everyone is sleeping, the time when the chosen, the selected few, the loved ones, those whom He loves and loves Him back, can and will only be able to wake up and ask for forgiveness, seeking repentance, waiting for answers, praying and wishing and hoping and asking, that Allah will make it all better.</p>
<p dir="ltr">A dream that makes you sleep better at night, the soothing voice lullabying you into a slumber that makes you don't want to wake up, the hand that holds you, giving you a sense of security and safeness, the feeling you get of being cherished and loved and heard.</p>
<p dir="ltr">Those are the advantages that only the few get, only the strong will endure, only the mukminin will be granted of.</p>
<p dir="ltr">The people who wakes up at night, longing to see their master, leaving the recluse of rest depraving yourself of sleep, leaving the comfortness of your own bed, all because you get to meet your lord, One who is all hearing, all knowing, all forgiving. </p>
<p dir="ltr">Those who are granted the opportunity to do so, to wake up, are those of the winners, those who are granted the feeling of missing, longing, wanting, yearning, ever so wishing, are those of the winners, those who are granted the strength, the energy, the time, the chance to get up and qiamullail, are those of the winners.</p>
<p dir="ltr">Because He loves them and vice versa. </p>
<p dir="ltr">Oh how i want to be of those people, to be able to relieve myself of this worldy hunger, to be able to free myself of this worldy illusion that shackles me from my true destination, the hereafter, to be able to control myself from needless lust and gluttony, to be able to enter Jannah and to meet and greet my lord, to be able to look in the face of my one and only master and creator.</p>
<p dir="ltr">O lord whose hearts are in your control. Please make our hearts firm upon your deen, please do not sway our hearts, do not lead us astray, keep allowing us to be under you hidayah. </p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-64197410477896565812014-03-19T20:21:00.001+08:002014-09-20T20:56:04.617+08:00Having a guilt trip.<p dir="ltr">I can see in their eyes that they're blaming me for the things i did. I can see that they are not satisfied for what has happened, because of me. I can feel the fingers, mentally, non-existently real, pointing at me, and it is as if that nothing can change that, an irreversible err in my long list of errs.</p>
<p dir="ltr">It is my fault. God knows that i am living with the consequences, with the guilt, with the depression, the inconsistent irreplaceable nonexistant confidence that i have lost in myself. Heck i even have lost the trust that i have in myself, to the point where i don't believe i can do it anymore, where i always and am in an infinite constant doubt of my own capabilities as to the neverending being reminded of my mistakes. </p>
<p dir="ltr">God knows how i beat myself up for it, and sometimes i just feel like i don't need the added pressure of your condescending and "holier than thou" attitude, blaming me for my errors in the past. It is not helping anybody, whatsmore going to help the goals that we are trying to achieve and aspire. </p>
<p dir="ltr">I know it's my fault. What else do you want me to do or say? Or perhaps i haven't said it enough(out loud).</p>
<p dir="ltr">But i guess it is human nature to blame someone for something that actually in truth we cannot control. As it is human nature for me in self-defense to remark on your faults and disadvantages that makes you nonetheless equipped or having the right to judge me so.</p>
<p dir="ltr">In the end, all this politics is bringing us nowhere when we have so much to do. </p>
<p dir="ltr">It won't right the wrongs, heck it won't even make things better. What it will do is only create more conflict and strife between people. Which in the long run, won't get us anywhere on a local scale and even a global agenda.</p>
<p dir="ltr">For too long, have i reminisced on my mistakes. For too long have i kept myself in the fortress of solitude, perhaps condemning myself, perhaps as a way to punish myself or seeking for my own retribution nor salvation, whatever it may be, it needs to stop. Before i stop altogether. </p>
<p dir="ltr">And i believe i wouldn't want that, to stop altogether. When i think about that notion, i just go blank unable to picture myself without a sense of purpose, living nomadically searching for a reason that could make me stay, istiqomah.</p>
<p dir="ltr">I know that anything i do or will try to do, will never change the fact that i did those errors, i made mistakes. But to be living with them is just not that gratifying nor will it lead to better conditions. I need to make myself known to the fact that i need to move on, and perhaps they should too. I cannot control what i cannot control. </p>
<p dir="ltr">Verily the hearts of humans are in the grasp of Allah. He is the One capable of doing so. </p>
<p dir="ltr">O turner of the hearts, make my heart firm upon Your religion.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLPcNGSlJAKqEFOHmrJBRw0K4I5FjG-D7EmbiTzbOSQMyUhrn7FQZ_a96QFVmVo_xUrrqbePdmL4sqdjhdC0cguWWXo3aU8ZsbSEAvdXtIzGZzoEmXGQUua7HjTYyXFgAVu7iK2774RNvP/s1600/IMG_355775306976748.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLPcNGSlJAKqEFOHmrJBRw0K4I5FjG-D7EmbiTzbOSQMyUhrn7FQZ_a96QFVmVo_xUrrqbePdmL4sqdjhdC0cguWWXo3aU8ZsbSEAvdXtIzGZzoEmXGQUua7HjTYyXFgAVu7iK2774RNvP/s640/IMG_355775306976748.jpeg"> </a> </div>Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-1442115222741857832014-02-25T13:00:00.001+08:002014-09-20T21:00:39.292+08:00Shallow change<p dir="ltr">I remember how i used to love some silly thing, love it to the point that i want it all the time, want to do it all the time, want to look at it all the time and so on. I'm not sure if it is equal to the definition of infatuation, nonetheless, i guess i was infatuated. </p>
<p dir="ltr">Perhaps one example is loving some silly piece of music. I remember how it wasn't that silly to me. But now, post-epiphany, after a long time of thinking and after getting in touch with the real world, in touch with reality, i realize that i used to be so shallow. </p>
<p dir="ltr">I may be using the word shallow so loosely here, perhaps because i may still be afraid to admit that i was once or perhaps still am shallow. Very superficial, not able to connect on a very deep and meaningful level in any aspect albeit relationships and also worldviews. </p>
<p dir="ltr">I remember how i was avidly enthusiastic when encountering people with the same interests as me, i.e in music. I revered myself as being someone who was always against the crowd, never going with the flow, not following with the latest trends. Alternative, so to speak.</p>
<p dir="ltr">Hence, when i meet an individual with the same disposition as me, i tend to think that it was one of those impossible miracles. I start to imagine how we will be the best of friends forever and ever just because we have the same taste in i.e. music. </p>
<p dir="ltr">But then, things never lasts. Especially things that are built upon very superficial tendencies and beliefs. I like to believe it does, or perhaps there is some piece of me still wanting to believe that it does, but in reality it does not. Things change, people change, circumstances differ and tend to expect us to adapt to it. </p>
<p dir="ltr">Just like when i used to hate eating vegetables, i love eating them now. Or when i used to love social gatherings and meeting many people whilst making new friends, now i just prefer having little get togethers wih close friends and family. Take a picnic, go to the community park, hang out with my nephew and nieces, a thing that i never imagined i would love doing back in those days. The same can be said in music, hobbies, food, games, activities, preferences, any of them can change without even you realizing it happening.</p>
<p dir="ltr">Things that used to matter to you when you were a kid, doesn't seem to matter to you now, now that you are an adult ( or striving to be one).</p>
<p dir="ltr">So it would seem to me now that all of those things seem to be shallow minded things. They don't have that much value to me than they used to. And in the end they should not have been that valuable.</p>
<p dir="ltr">In perspective, the life of this world, is just like that. Shallow. Or in other words, expendable, inessential, non-recyclabe, invaluable and so on. Because in the end, it wouldn't matter. In the end, in the journey to the eternal, it'd be a thing of the past, something that you can't take to your grave or the hereafter. Everything will turn to oblivion.</p>
<p dir="ltr">All that would matter is how you live the life that was given to you, not what you had in your life that was worth something in the eyes of the world.This life is just a mere illusion, that can both be the cause of your destruction or your salvation. Depends on what you do with it, i guess.</p>
<p dir="ltr">Thus, change is inevitable. Change can sometimes be good, or perhaps bad if we make it out to do so. And we need to accept change. We need to learn to change, or we would not be able to adapt to the future, to our own future. <br></p>
<p dir="ltr">Something Lucien, a librarian of the Dreaming, remarks of Morpheus of the Endless</p>
<p dir="ltr">"Charitably... I think... sometimes, perhaps, one must change or die. And in the end, there were, perhaps, limits to how much he could let himself change."</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgyZGvQ7urFeHUGylU8i6vdK6ui7ZKiNFotr06UvVAibeiAulMPe_WbQXrTX9BaCZCN7P5TbselLAa4s7piRJMvk2tqS2s35MEZxdCYGPlF_mHIrZNW9WI6ilWx105O4e6SOUzOZmEpB4/s1600/20130827_102448.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfgyZGvQ7urFeHUGylU8i6vdK6ui7ZKiNFotr06UvVAibeiAulMPe_WbQXrTX9BaCZCN7P5TbselLAa4s7piRJMvk2tqS2s35MEZxdCYGPlF_mHIrZNW9WI6ilWx105O4e6SOUzOZmEpB4/s640/20130827_102448.jpg"> </a> </div>Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-82712052692247546362013-12-11T21:15:00.001+08:002014-09-20T21:06:32.537+08:00Easyship.<p dir="ltr">Mudah sangat untuk kita tunduk kepada nafsu kita, mengikuti segala perintahnya, akur segala arahannya, mendengar segala bisikan dan pujukannya hanya untuk memuaskan rasa kepentingannya dan rasa kewujudannya.</p>
<p dir="ltr">Padahal telah kita ketahui bahwa kebanyakkan kehendak nafsu adalah terlalu tamak dan mentamakkan. Terlalu diluar benteng yang Allah sukakan malah didalam bagian dimana Allah melarangkan. Sehinggakan kita senang sahaja mengabaikan segala cara dan strategi untuk melawan nafsu kerana itu adalah jalan yang lebih mudah.</p>
<p dir="ltr">Kerana jika melawan nafsu, menghalang untuk ia bertindak dan menguasai fikiran dan emosi kita, itu merupakan usaha-usaha yang memerlukan tenaga yang banyak, kesabaran yang teguh, pendirian yang kukuh dan tetap. Dan itu cukup memenatkan. Cukup mengeluhkan.</p>
<p dir="ltr">Maka dengan itu, kita pilih jalan yang mudah. Jalan yang paling tidak punya banyak rintangan, jalan yang paling senang untuk kita lalui. Sedangkan itulah jalan yang pergi menuju ke arah yang tidak kita mahukan, kepada azab api Allah.</p>
<p dir="ltr">Sebenarnya, jalan yang tidak kita sukai itu, jalan yang menyusahkan dan memeritkan, jalan yang sungguh sulit buat diri kita itulah merupakan jalan yang membawa kepada kebahagiaan pada makna hakikatnya yang sebenar. Membawa kepada kejayaan dan kegemilangan kita dalam kehidupan kita yang lebih selama-lamanya, bukannya kepuasan dalam sementara.</p>
<p dir="ltr">Boleh jadi apa yang kita suka itu, tidak baik untuk kita dan boleh jadi apa yang baik untuk kita adalah apa yang tidak kita suka.</p>
<p dir="ltr">Seperti ceritanya ubat-ubatan yang disyorkan oleh pakar-pakar perubatan. Apakah kita suka untuk menelan ubat yang pahit lagi tak sedap? Mestinya secara alami, tidak. Namun kita kena juga kerana ia baik untuk kita, bisa membantu dalam menyembuhkan dan mempercepatkan membuang dan membunuh kuman-kuman dalam tubuh kita.</p>
<p dir="ltr">Seperti itulah juga bila mana kita menghadapi cabaran dalam usaha kita menyentuh hati-hati manusia. Pasti ada ujian, pasti ada halangan, pasti ada masalahnya. Barangkali masalahnya pada orang yang ingin kita seru, barangkali masalahnya pada kita.</p>
<p dir="ltr">Yang ingin dibicarakan adalah pada diri kita sendiri sebab yang menjadi hakim untuk diri kita adalah diri kita sendiri. Seharusnya kita lebih mengenali siapa diri kita.</p>
<p dir="ltr">Seringkali kita kembali kepada nafsu kita, kita kembali kepada memuaskan kehendak peribadi kita, sehinggakan melupakan tugas yang dipegang, amanah yang dipikul. Mencari kegembiraan di dalam kesenangan dan melarikan diri dari kesesakan di dalam kesusahan. Apa yang dimahukan hanyalah kelapangan tanpa kesempitan, tidak pernah akan menjejakkan kaki dalam jalan ini, tidak mungkin berkeringat dan berpeluh, tidak boleh mengeluarkan tenaga yang banyak kerana itu semua hakmilik diri kita yang tidak ingin kita "bazirkan" untuk orang lain. Itu hakmilik kita, pilihan kita, untuk kita.</p>
<p dir="ltr">Apakah benar itu punya kita? Atau punyanya Allah yang sedang Allah memintakan kembali dari kita, untuk kita berusaha mencari redhanya, menyebarkan wahyunya dan menghidupkan hati-hati yang lalai terhadapNya. Mengingatkan dan mendekatkan diri-diri, nafs-nafs yang sudah jauh terpesong daripada kecintaan kepadaNya.</p>
<p dir="ltr">Apakah benar itu yang kita mahukan? Kesenangan, bukannya ketenangan? Kegembiraan bukannya kebahagiaan?</p>
<p dir="ltr">Barangkali ia boleh jadi kerana kita sukar untuk meninggalkan keinginan-keinginan kita di tong sampah, bukan begitu mudah untuk kita mencampakkan tabiat-tabiat lama yang sudah cukup menjadi darah daging dalam diri kita. Malah boleh juga timbul saat dimana kita sedang melawan <i>temptation</i> sampai boleh jadi <i>withdrawal effect</i>.</p>
<p dir="ltr">Hanya bisa mujahadah li nafsih. Ganjaran itu diberikan atas usahanya dan bersyukurlah kalau hasilnya dapat mendekatkan kita dengan pencipta. Rasa tubuh ini terlalu penuh dengan emosi bahagia sehingga tidak memasukkan apa-apa lagi sehinggakan lupa akan tabiat-tabiat ketagihan lama yang menjerumuskan kita ke api neraka kerana dapat bertemu dengan wajahNya.</p>
<p dir="ltr">"You feel so full that you can't put anything in anymore. Full of love full of delight". <br><br><br></p>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-23594234918673134562013-11-27T06:28:00.000+08:002013-11-27T06:28:01.756+08:00Tidak usah bersedihMarilah kita mengingati kenikmatan yang sudah Allah berikan. Walaupun tidak bisa kita hitung setiap satu kerana memang nikmat yang dikurniakanNya sangatlah banyak, sangatlah tidak terhitung, tetapi paling kurang kita ingatlah, kita fikirkan, kita cuba memaknai apa yang telah diberikan kepada kita.<br />
<br />
Kemudian, mari kita fikirkan semula, apakah yang telah kita berikan kembali kepadaNya? Apakah yang kita lakukan untuk layak dikurniakan iman, islam, tarbiyyah dan dakwah? Sedangkan banyak lagi manusia yang tidak tersentuh oleh sentuhan kita, banyak lagi waktu yang telah kita sia-siakan, banyak lagi kenikmatan yang telah kita pergunakan bukan untuk kehendak Allah tetapi untuk kehendak dan kepuasan nafsu-nafsu kita sahaja. <br />
<br />
Malah kita berani mengatakan bahawa bila Allah nak berikan kemenangan setelah aku dah kerahkan segala tenaga aku, setelah aku kontribusi, setelah aku dah buat kerja aku? Apakah kau kira kerja yang kau buat itu benar-benar kerja, atau sekedar kau mengisi waktu lapang, kau melayan permintaan orang bukan atas niat ikhlas suci, atau hanya untuk kelihatan tidak banyak songeh maka kau lakukannya.<br />
<br />
Apatah lagi kau kira kerja kau itu kerja yang muntij, kerja yang memang memberi impak dan merupakan kerja yang efektif? Atau kau syok sendiri sahaja, walhal keadaan orang yang menjadi penerima penyampaian kau itu tidak mengerti apa-apa langsung? Justeru apakah kau berani lagi berkata, bila Allah nak berikan kemenangan? Berani kau nak bertanya sampai bila kita akan berada dalam keadaan seperti ini?<br />
<br />
Tidak usahlah engkau bersangka buruk dengan Tuhanmu bilamana kau belum lagi mentajarudkan diri kau sepenuhnya kepadaNya.<br />
<br />
Dan tidak usahlah kau bersedih kerana tidak diberi kemenangan kerana Islam itu pasti menang, kalau bukan sekarang, nanti ke depan. Kalau bukan engkau yang melihatnya dan dapat menikmatinya, cucu-cucu dan generasi pelapis dakwah dan tarbiyyah seterusnya yang dapat merasainya. Yang penting, usaha itu berbuah, usaha itu ada nilainya disisi Allah azza wa jalla, dan semoga kita dapat menikmati kemenangan hakiki di syurga nanti.<br />
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/MmJ0-ZeoBeA" width="560"></iframe>Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-57005068723596954932013-07-11T00:57:00.003+08:002013-07-11T01:01:30.469+08:00Someone help me.Bahaya bila selalu rasa diri ini berada pada pihak yang benar.<br />
<br />
<i>Sometimes it's not about being right or wrong, and sometimes there is no right or wrong. There are just options to choose from and some people choose differently than others. </i><br />
<i><br /></i>
<i>More often than not, people are different than other people. It is rare to find the same person in and out, exactly equal in every way. </i><br />
<i><br /></i>
<i>Thus. there are always distinction and variety to make us all special and that makes us all of an expert in one way or another of an aspect.</i><br />
<i><br /></i>
<i>That's why they say that a diamond has so many facets. Sometimes we are looking at only one facet at a time, and yet that facet is just only a piece of one whole. </i><br />
<i><br /></i>
<i>We all make one whole. We are one. All for one, and one for all.</i><br />
Amal jamaie' perhaps? <i><br /></i><br />
<br />
<br />
<i>ps/: i know that sounded a bit vulgar. we make a hole??</i>Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-81182490146829160842013-07-10T21:34:00.000+08:002013-07-11T00:13:44.395+08:00Soleh wa muslehMudah sahaja untuk berbicara, mudah sahaja untuk berkata.<br />
<br />
Mudah sahaja untuk presentasikan sesuatu, malah lagi mudah untuk berkongsi (<i>share</i>).<br />
<br />
Namun, yang susahnya adalah pelaksanaan, pengamalan, pengaplikasian, perbuatan...<br />
<br />
... dalam bentuk ke setiap aspek hidup kita dan juga segala aspek dalam pemikiran kita. Jangan dilihat sebagai sesuatu yang sempit dan tidak bisa dikembangkan. Sebenarnya maksud dan ertinya lebih luas dari apa yang kita fikirkan. Lebih tersebar dari akal kita yang tak seberapa langsung.<br />
<br />
Sebab itulah ia suatu berita yang agung yang merentasi masa, zaman, tempat, suku kaum, umur, segala vertikal dan horizontal sisi dalam dunia ini. <br />
<br />
Ia lebih agung dan besar dari apa yang kita anggapkan. Lebih besar dari diri kita yang kita selalu pentingkan.<br />
<br />
Hatta, jiwa kita harus besar. Jiwa kita harus selalu memikirkan tentang orang lain selain dari diri sendiri sahaja. Jiwa kita harus sanggup berkorban demi kepentingan besar dari diri kita. Dengan itu baru kita layak untuk dikurniakan ganjaran yang semua orang idam-idamkan. Ganjaran yang semua orang impi-impikan dan mahukan.<br />
<br />
Masakan tidak menjadi seorang yang <i>narcicisstic</i> dan <i>self-centered</i> disukai sesiapa pun? Masakan pula orang yang selalu pentingkan diri layak untuk pergi ke suatu tempat yang hanya disediakan untuk orang yang berkorban diri untuk manusia lain?<br />
<br />
Apatah lagi Allah yang lebih menyukai jika kita saling mengingati dan mengajari dengan hikmah dan sabar.Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-85901909109785603152013-07-10T21:29:00.002+08:002013-07-11T00:17:28.590+08:00Back to Allah.Iyyakana'budu wa iyyakanas ta'in.<br />
Ihdinas sirotolmustaqim.<br />
<br />
Sukar untuk kita anggarkan bagaimana reaksi dan respon kita terhadap sesuatu situasi melainkan perkara itu benar-benar terjadi di batang hidung kita sendiri.<br />
<br />
Mudah sahaja untuk kita berkongsikan video-video, gambar-gambar, kisah-kisah pengalaman para-para pejuang, para-para syahid, para-para mu'minin yang melalui pahit getir suasana yang memang memeritkan, namun tiada apa-apa yang terjadi pada tubuh kita ini.<br />
<br />
Malah kita ini enak baring di atas katil, sambil makan kerupuk dan kentang goreng bercicahkan saus cili cap thai, dengan air jus oren yang dingin untuk menghilangkan rasa dahaga kita. Bahkan kita menggoyang kaki sambil melihat di kaca mata skrin keadaan yang sangat kelam kabut, menyedihkan, namun kadang-kadang kalau kita selalu melihat perkara sebegitu, kita sendiri senang dan gampang untuk merasakan seperti sudah terbiasa. <i>Rendered moot</i>.<br />
<br />
<i>It becomes somewhat nullifying your senses</i>.<br />
<br />
Sedangkan mereka di sana melawan musuh yang nyata, aku di sini melawan musuh yang fantasi, bikinan sendiri, movie-movie, perang pemikiran, selalu terikut dengan syahwat, tunduk kepada nafsu, mudah mengalah dan mengomel, usaha yang tidak bisa diukur karena usaha setakat seciput sahaja. Lantas, berani mengatakan orang yang kurang amalnya secara zahir, lebih rendah dari derajatnya, berani merasakan orang yang kurang faham dari sudut pemikirannya, takkan tahu apa yang dia lakukan.<br />
<br />
Siapakah aku?<br />
<br />
Tahukah aku, bahawa aku ini banyak dosanya. Lebih besar dosanya karena aku lebih tahu dan tidak melakukan apa-apa.<br />
<br />
Siapakah aku?<br />
<br />
Kalau lah aku ini lebih tinggi derajatnya, kenapa aku ni seolah-olah tidak melakukan apa-apa untuk membaikkan keadaan diri sendiri dan orang sekitar, malah orang jauh termasuk orang di seluruh dunia?<br />
<br />
<br />
Musuh sebenar yang paling sulit untuk dikalahkan adalah diri sendiri. Jikalau kita dapat menewaskan nafsu (yakni diri kita) maka perkara-perkara selain dari itu, mudah banget.<br />
<br />
Dan aku akui, memang itu yang sedang aku depani sekarang. Dan sekarang ini tiada pertolongan dan bantuan yang boleh aku cari selain, dan yang paling aku perlukan hanya dariMu ya Allah. <br />
<br />
Aku berharap pada Engkau ya Allah. Bantulah aku mengatasi masalah-masalah aku ini. Aku ni hambaMu yang lemah, hina, sering lalai dan mudah lupa. Tolonglah ampunkan segala dosaku, tolonglah kurniakan aku petunjuk hidayahMu.Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-77663787403064069722013-06-26T23:12:00.000+08:002013-06-26T23:14:02.356+08:00Mana nak cari?<div style="text-align: center;">
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/izup5Qa-hrw" width="420"></iframe>
</div>
<br />
<br />
Mana nak cari rijal-rijal, syabab-syabab yang bersemangat tinggi dan sanggup perjuangkan segalanya untuk Allah dan Ad-deen?<br />
<br />
Dimana adanya proses takwin, disitulah kita bisa ketemu hasil dan produk pembentukan syakhsiyah Islamiyyah. Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-56515465697561869802013-05-03T21:32:00.002+08:002013-05-03T21:32:14.709+08:00Dengar kejap.<div style="text-align: center;">
<br /><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/joV2FQ--pDU" width="560"></iframe></div>
Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-13791984140538471272013-03-22T21:34:00.001+08:002013-03-22T22:06:25.778+08:00Cerita lama jangan diungkitkan.Tapi terkadang, perlu juga untuk mengenang dari mana kita datang, supaya jelas dan cerah ke arah mana kita ingin pergi.<br />
<br />
Terkadang, perlu untuk ingat kembali kesalahan-kesalahan silam, dan juga kisah-kisah semangat lepas, untuk mendorong kita ke depan.<br />
<br />
Seringkali, haruslah muhasabah kembali. Mengambil ibroh dari ceritera-ceritera yang bisa menjadi pengajaran dan pelajaran.<br />
<br />
<a href="http://omelannya.blogspot.com/2010/11/late-bloomer.html">http://omelannya.blogspot.com/2010/11/late-bloomer.html</a><br />
<br />
<a href="http://omelannya.blogspot.com/2010/11/rutin-pagi-setiap-hari.html">http://omelannya.blogspot.com/2010/11/rutin-pagi-setiap-hari.html</a><br />
<br />
<a href="http://omelannya.blogspot.com/2010/06/face-of-artist.html">http://omelannya.blogspot.com/2010/06/face-of-artist.html</a><br />
<br />
<a href="http://omelannya.blogspot.com/2010/06/it-was-like-i-was-on-top-of-world.html">http://omelannya.blogspot.com/2010/06/it-was-like-i-was-on-top-of-world.html</a> Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-41589301528370787582013-03-19T00:28:00.001+08:002013-03-19T00:36:02.339+08:00In search of a new heart. Our hearts needs constant evaluation and purification.<br />
<br />
A term colloqiually phrased as Tazkiyyah and Muhasabah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUMWPUBsGgL-IuM2i9H2Li-_dDg-b8BYxMitxXoUdu2vngPInFRtEFan6Pf00-GWWSgtdXJ5v6UojhxtYbylRe_2Uid-yXp3XANwWoBcTfasUE73VJCG_JQiQvAJF9MjlKNHJQKxPaI2Lk/s1600/qalbu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUMWPUBsGgL-IuM2i9H2Li-_dDg-b8BYxMitxXoUdu2vngPInFRtEFan6Pf00-GWWSgtdXJ5v6UojhxtYbylRe_2Uid-yXp3XANwWoBcTfasUE73VJCG_JQiQvAJF9MjlKNHJQKxPaI2Lk/s640/qalbu.jpg" width="449" /></a></div>
<br />
More often than not, we make mistakes.<br />
<br />
Sometimes, we make them too often, it becomes a habit.<br />
<br />
Thus, after it becomes habitual, we tend to believe that it's not something wrong. That it has become a part of us. That it has integrated in our daily life. That we are trying to defend it rather than getting rid of it.<br />
<br />
Problems become too usual for us, we tend to forget that they are actually problems. And there it is!<br />
<br />
The root of all the problem.<br />
<br />
The heart or in this case, our <i>Qalbu</i>.<br />
<br />
Is has become desensitized to ugly deeds. Is has lessened it's ability to detect harmful doings. It has become accustomed to making sins. And there it is!<br />
<br />
Emerges another new problem.<br />
<br />
Sins becoming habitual.<br />
<br />
May Allah show us a straight path and may we always and forever be on the side of Iman. On the tip of the scales, more leverage on the right side. The al-haq side.<br />
<br />
<i>Allahu muqqalibal qulub, thabbit qalbi ala deenik</i>. <span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: Georgia,'Bitstream Charter',serif; font-size: 14px; line-height: 23px;">O mover (or flip-flopper) of hearts, make my heart firm upon your religion</span><br />
<br />
<span style="color: #333333; font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,'Bitstream Charter',serif;">p/</span></span>s: i can easliy debate on how scientifically this hadeeth can be proven, but i lack the enthusiasm tu persuade and make people see the truth at this moment. For to those who are of the mu'minin. They do not need proof to the rightousness of an ayah or a surah or a hadeeth. They should easily believe that all the syariah that Allah has sent down to us in the quran, has all the merit, goodness and benefit in the world. He is All-knowing. Is He not? <br />
<br />Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6253198914038513184.post-18727245084789625702013-03-13T18:33:00.001+08:002013-03-13T18:33:44.420+08:00Lahirnya singa.Mengambil maksud dari kata-kata Syed Qutb dalam tulisannya Ma'alim Fit Thoriq, kalimah termasyhur, kalimah tertinggi, kalimah <b>La Ilaha Ilallah</b>, merupakan satu kalimah yang paling berkuasa.<br />
<br />
<i>It empowers you</i>.<br />
<br />
Bukan bererti kalimah itu merupakan satu kalimah berhikmat dari segi unsur ilmu hitam dan <i>sorcery</i>. <i>Not in the sense that it is a word that has magical properties</i>. Namun yang ingin aku maksudkan di sini adalah kerana kalimah itu, ia dapat mempersaudarakan yang bukan ada kaitan antara satu sama lain bahkan yang bukan mempunyai hubungan darah atau talian keluarga. Kerana kalimah itu ia juga dapat membebaskan manusia dari belenggu-belenggu kebatilan dan taghut. Kerana kalimah itu, bumi ini aman dan sentosa dijaga oleh peraturan-peraturan yang ditegakkan oleh khalifah yang berpandukan secara asasnya kalimah tersebut dengan segala upaya dan usaha mereka.<br />
<br />
Itulah kisah silam yang tidak diceritakan dengan penuh antusias dan keizzahan. Barangkali ada, namun jarang. <i>Rare.</i><br />
<br />
Melainkan kita ini mengelilingi diri kita dengan manusia-manusia yang mempunyai rasa izzah dan semangat sepertimana yang ada pada sosok-sosok tokoh salafussoleh pada waktu dahulu. Bukankah khususnya sejarah KITA merupakan satu fakta, bukan fantasi. Bererti zaman pemerintahan Islam sebagai ustaz kepada seluruh alam, merupakan satu kisah yang bukan direkayasa. Bukan satu kisah yang menjadi satu mitos hanya digunakan pada waktu ingin ber<i>storytelling</i> untuk kanak-kanak sahaja mahupun sebagai peluru-peluru yang disimpan untuk dipakai pada waktu kita berjidal (debat).<br />
<br />
Bahkan kisah-kisah para sahabat terdahululah yang memberikan kita semangat dan juga ibrah untuk mendepani kenyataan dan realiti zaman sekarang. Di mana satu bid'ah besar yang sedang berlaku ditengah-tengah lautan dunia manusia ini, tanpa mereka sedari bahawa ia sedang berlangsung.<br />
<br />
Kenapa bisa terjadi begitu?<br />
<br />
Memetik dari petikan dalam al-muntalaq, ditulis oleh Muhammad Ahmad Ar-Rasyid, penulis yang tersohor juga pada waktu kini:<br />
<blockquote class="tr_bq">
<br />
Plan pendidikan mereka ini telah melahirkan kijang-kijang yang pengecut, tidak lagi mampu menerkam. Kijang-kijang ini tidak mahu lagi memikul apa-apa tanggungjawab dan sentiasa cuba melarikan diri seboleh-bolehnya....!<br />
Inilah generasi baru putera-puteri Islam...!<br />
Anak-anak singa yang bertukar menjadi kijang pengecut,<br />
<br />
Sebenarnya mereka itu merdeka, lalu diperhambakan, dan mereka bergembira menjadi hamba. </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
- <i>Bab 1, Menolak Al-Hawa, Anak singa diubah menjadi kijang yang pengecut</i>.</blockquote>
Itulah kenyataan dahulu, dimana generasi dahulu yang digelar singa-singa Islam, pedang Allah, sanggup berjihad dan mati syahid mempertahankan kemuliaan, kedaulatan Islam dan kesucian yang dibawanya. <br />
<br />
Mereka takkan pernah menerima dan sanggup menarik diri jika ditemukan pelusuk negeri di mana ada muslim di situ ditindas. Malah mereka tidak bisa membiarkan negeri mana-mana yang diperhambakan kepada manusia lainnya. Bak kata Syed Qutb, kalimah ini mengeluarkan kita daripada perhambaan antara sesama manusia kepada perhambaan kepada Allah. Mengeluarkan diri manusia dari perhambaan nafsu, perhambaan kebendaan, perhambaan jahiliyah kepada perhambaan kepada Allah sahaja. Bukankah Allah lebih berhak untuk menerima pujaan dan pujian kita? Bukankah Allah lebih berhak untuk mendapat pengabdian daripada kita?<br />
<br />Kenyataan kini?<br />
<br />
Namun kalau kita lihat waqi' (keadaan) sekarang, kita dapat menemukan bukti-bukti dimana kembalinya manusia dan peradabannya kepada waktu dahulukala dimana perhambaan itu adalah sesama antara manusia. Mungkin tidak kelihatan persis mirip seperti waktu dahulu, namun sebenarnya kalau kita lihat dengan lebih teliti, kita dapat jumpa bahawa ia sudah menjelma dalam bentuk yang lebih kontemporari.<br />
<br />
Di mana hukum-hukum Allah itu tidak dipedulikan. Malah dikira hukum-hukum buatan manusia lebih baik dan berkesan untuk menjadi peraturan hidup daripada syariat Allah yang sudah Allah tetapkan. Maka dengan itulah bermulanya, atau sudah lama berlangsung suatu pembodohan terhadap kaum manusia, di mana kaum manusia sudah kembali kepada salah satu bentuk perhambaan kepada manusia, daripada mengabdikan diri kepada Allah Maha Pencipta Maha Berkuasa. Yakni dengan mengikuti aturan-aturan buatan manusia, dan meyakini aturan itu lebih baik daripada diaplikasikan, dipraktikkan, dipercayai aturan yang sudah Allah rencanakan dan bikin untuk mereka.<br />
<br />
Disitulah bermulanya, atau sudah lama berlangsung pembodohan itu. Pendidikan baru yang diajarkan dan diakartumbuhkan kedalam benak generasi baru ini berunsurkan kepada pembodohan. Pendidikan yang di<i>branding</i>kan sebagai <i>Free</i> <i>Education</i>, membawa anak-anak sekarang kearah satu penipuan supaya mereka ini dijinakkan, supaya melahirkan pengikut-pengikut, supaya mereka ini berada di dalam genggaman musuh-musuh KITA, supaya kita ini tunduk kepada kekuasaan mereka yang tidak berapa nak berkuasa pada hakikat sebenarnya, supaya kita ini disibukkan dengan mencari sesuap nasi untuk <i>survive</i> dalam dunia yang sudah semakin parah dari segi ekonomi, kononnya. Memenuhi kepala otak kita dengan fikiran di mana kita ini sudah ke arah suatu <i>decline</i> dan kita harus berusaha sedaya upaya untuk fikirkan jalan penyelesaian kepada harga-harga dunia ini. Menakuti kita dengan mengalih perhatian kita kepada masalah yang duniawi. Padahal itulah masalahnya. Perhatian kita difokuskan kepada dunia, materialisme.<br />
<br />
Kita sudah dijinakkan.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<br />
<span class="userContent">menukar helang rajawali menjadi burung puyuh,<br /> mereka memperdayakan angkatan berkuda dengan irama merdu<br /> lalu membenamkan bahtera ke dasar laut<br /> mereka tidurkan kita dengan iramanya<br /> dan memadamkan obor kita dengan tiupan nafasnya.- Sir Muhammad Iqbal, Al-Muntalaq.</span></blockquote>
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent"><i>We are the generation of the supposed to be lions that are tamed to be at the behest of their so called materialistic empire</i>.</span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Kita dibuai dengan irama merdu mereka sehinggakan kita menjadi terlena, berdengkur...</span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Bangunlah angkatan Singa! Jadilah singa setiap dari kamu!</span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Mulakanlah langkahmu untuk membangunkan ummat ini dari tidur lena mereka kerana setelah ini, tidur yang lebih enak akan tiba. Gerakkanlah jari jemarimu, kakimu, tubuhmu, mulakanlah kerja dalam membangkit himmah dan menunjuki toriqul amal kepada ummah ini dalam mengembalikan kekuasaan yang sepatutnya hanya kepada Allah azza wa jalla. Dari saat itulah baru kita akan benar-benar menjadi merdeka. </span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Merdeka dari perhambaan manusia sesama manusia dan nafsu. Hanya mengabdikan diri kepada Allah. Itulah merdeka yang hakiki, tak bukan?</span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Thabbatkanlah hatimu di jalan ini. Istiqomahlah dalam amal-amal yaumiyah. Wajibkan diri dalam menghadiri majlis-majlis tafakkur. Semuanya bermula denga tarbiyyah. </span><br />
<span class="userContent"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRjjMjAqnbgCBBhXTACRrfqQGZAqbqm9maJ6AuhSeox_7mXLGiXTHgRZUyayWuforEpMx6_AnfmYwFKkRflxJ5yB4ofqWaZWq64uwZfu3VfUS8PpFRLZxfzqYCWg9ZpxETwhabL_AhdOIu/s1600/tarbiyyahsinga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRjjMjAqnbgCBBhXTACRrfqQGZAqbqm9maJ6AuhSeox_7mXLGiXTHgRZUyayWuforEpMx6_AnfmYwFKkRflxJ5yB4ofqWaZWq64uwZfu3VfUS8PpFRLZxfzqYCWg9ZpxETwhabL_AhdOIu/s400/tarbiyyahsinga.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent"><br /></span>
<span class="userContent">Jangan jadi anak kucing yang mudah dijinakkan. Yang senang terbeli dengan pemberian seperti tulang ikan, secebis daging, seteguk susu. Sehinggakan dihina sebegitu rupa. Dibiarkan hidup dalam kemiskinan dan penindasan. Dipecahbelahkan supaya kita sesama sendiri bertengkar dimana mereka hidup dengan kemewahan hasil dari penipuan dan pembohongan terbesar zaman sekarang.</span><br />
<br />
<span class="userContent">Itu sebenarnya tidak memadai bagi KITA. Sebenarnya bagi KITA ini, tidak boleh menerima sedikit pun, atau seolah-olah kita pasrah dengan "ketentuan" sebegini rupa. Kita haruslah menjadi sensitif dan peka terhadapa keadaan sekarang.Kita tidak boleh duduk berdiam diri, hanya berdoa suatu hari Allah akan berikan kemenangan kepada KITA ini. Kita mengharapkan sesuatu yang mircale terjadi tanpa kita berusaha untuk menghasilkan miracle itu.</span><br />
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}">
<span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">Imam Ibnu Athaillah mengingatkan,<br /> <br />
wajarkah kita mengharap sesuatu luar adat akan berlaku sedang kita
tidak keluar dari adat kebiasaan kita yang kerap tunduk pada hawa nafsu?</span></span></span></span></h5>
<span class="userContent">Jadilah singa, yang tidak gentar menghadapi lawan, berani menerkam sesiapa yang memasuki wilayahnya, lantang dalam mengaum untuk put people at their place, supaya mereka sedar kedudukan mereka, hanyalah sebagai hamba Al-Khaliq. Singa yang gagah perkasa, bertarung dan berentap sehingga nafas terakhir, yang merasa izzah dengan kekuatannya sebagai Khalifah (<i>king of the jungle</i>) di muka bumi ini, <i>a lion that stands tall without arrogance.</i></span><br />
<br />
<br />
<br />Don Juanhttp://www.blogger.com/profile/05544194434188583127noreply@blogger.com0