Wednesday 10 July 2013

Back to Allah.

Iyyakana'budu wa iyyakanas ta'in.
Ihdinas sirotolmustaqim.

Sukar untuk kita anggarkan bagaimana reaksi dan respon kita terhadap sesuatu situasi melainkan perkara itu benar-benar terjadi di batang hidung kita sendiri.

Mudah sahaja untuk kita berkongsikan video-video, gambar-gambar, kisah-kisah pengalaman para-para pejuang, para-para syahid, para-para mu'minin yang melalui pahit getir suasana yang memang memeritkan, namun tiada apa-apa yang terjadi pada tubuh kita ini.

Malah kita ini enak baring di atas katil, sambil makan kerupuk dan kentang goreng bercicahkan saus cili cap thai, dengan air jus oren yang dingin untuk menghilangkan rasa dahaga kita. Bahkan kita menggoyang kaki sambil melihat di kaca mata skrin keadaan yang sangat kelam kabut, menyedihkan, namun kadang-kadang kalau kita selalu melihat perkara sebegitu, kita sendiri senang dan gampang untuk merasakan seperti sudah terbiasa. Rendered moot.

It becomes somewhat nullifying your senses.

Sedangkan mereka di sana melawan musuh yang nyata, aku di sini melawan musuh yang fantasi, bikinan sendiri, movie-movie, perang pemikiran, selalu terikut dengan syahwat, tunduk kepada nafsu, mudah mengalah dan mengomel, usaha yang tidak bisa diukur karena usaha setakat seciput sahaja. Lantas, berani mengatakan orang yang kurang amalnya secara zahir, lebih rendah dari derajatnya, berani merasakan orang yang kurang faham dari sudut pemikirannya, takkan tahu apa yang dia lakukan.

Siapakah aku?

Tahukah aku, bahawa aku ini banyak dosanya. Lebih besar dosanya karena aku lebih tahu dan tidak melakukan apa-apa.

Siapakah aku?

Kalau lah aku ini lebih tinggi derajatnya, kenapa aku ni seolah-olah tidak melakukan apa-apa untuk membaikkan keadaan diri sendiri dan orang sekitar, malah orang jauh termasuk orang di seluruh dunia?


Musuh sebenar yang paling sulit untuk dikalahkan adalah diri sendiri. Jikalau kita dapat menewaskan nafsu (yakni diri kita) maka perkara-perkara selain dari itu, mudah banget.

Dan aku akui, memang itu yang sedang aku depani sekarang. Dan sekarang ini tiada pertolongan dan bantuan yang boleh aku cari selain, dan yang paling aku perlukan hanya dariMu ya Allah.

Aku berharap pada Engkau ya Allah. Bantulah aku mengatasi masalah-masalah aku ini. Aku ni hambaMu yang lemah, hina, sering lalai dan mudah lupa. Tolonglah ampunkan segala dosaku, tolonglah kurniakan aku petunjuk hidayahMu.

No comments:

Post a Comment